Minggu, 25 September 2011

laporan biokimia uji protein


LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA

Topik :   REAKSI UJI PROTEIN (ASAM AMINO)











OLEH
MADE AGUSTINA DWI RAHAYU
ACC 108 038



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2011

I.            
1.      Mempelajari reaksi kimia spesifik pada protein (asam amino)
2.      Memanfaatkan sifat kimia untuk ientifikasi protein pada sampel
3.      Menganalisis unsur – unsur yang menyusun protein

JUDUL PERCOBAAN                    :  Reaksi Uji Protein (Asam Amino)
II.           TUJUAN PERCOBAAN                  :




III.         DASAR TEORI
Protein adalah polimer biologi yang tersusun dari molekul – molekul kecil yang dinamakan asam amino. Rentang massa molekulnya dari 6000 sampai puluhan ribu, sehingga protein dapat merupakan molekul sangat besar. Selain tersusun dari asam amino, banyak protein jua mengandung komponen lain seperti ion logam (misalnya Fe2+, Zn2+, Cu2+ dan Mg2+) atau mengandung molekul organik kompleks. Rumus struktur umumnya adalah :



Asam amino karena pengaruh pH akan menjadi gugus amino terprotonasi (NH3+) dan gugus karboksil terionisasi (COO-). Pembangun protein adalah asam α-amino, sering disebut asam amino saja, yang mempunyai struktur sebagai berikut :



Efek pada gambar tersebut adalah efek zwitter (atau ionisasi ganda). Dengan adanya ion ganda ini menyebabkan bereaksi dengan asam ataupun basa. Terdapat 20 macam asam amino yang ditemukan dalam protein. Berdasarkan gugus R-nya asam amino terdiri dari :
1.    Asam amino dengan gugus R-nya berupa hidrogen atau rantai karbon yaitu glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin, dan fenilalanin.
2.    Asam amino dengan gugus R-nya mengandung gugus hidroksil (-OH) yaitu Serin, treonin, dan tirosin.
3.    Asam amino dengan gugus R-nya mengandung gugus karboksil (COOH) yaitu asam aspartat dan asam glutamat.
4.    Asam amino dengan gugus R-nya mengandung N yaitu asparagin, glutamin, lisin, arginin, histidin, dan triptofan.
5.    Asam amino dengan gugus R-nya mengandung S yaitu sistein, metionin.
6.    Asam amino dengan gugus R-nya membentuk ikatan siklik dengan gugus amin yaitu prolin.
Beberapa penguji reaksiprotein adalah :
1.    Pereaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat ditambahkan ke dalam larutan protein secara hati – hati. Setelah dicampurkan akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning bila dipanaskan. Peristiwa yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Jadi uji ini positif untuk protein yang mengandung asam amino tirosin, fenilalanin, dan triptofan.
2.    Pereaksi Hopkins-Cole
Diunakan untuk menguji adanya asam amino triptofan. Khususnya yang mengandung gugus indol.
3.    Pereaksi Millon
Digunakan untukmengujiadanya gugus fenol pada protein misalnya tirosin.
4.    Pereaksi Nitroprusida
Digunakan untuk protein yang asam aminonya mempunyai gugus –SH misalnya sistein.
5.    Pereaksi Sakaguchi
Untuk uji protein yang asam aminonya mengandung gugus guanidine seperti arginin yang memberikan warna merah.

IV.         ALAT DAN BAHAN
ALAT
BAHAN
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Penangas
Gelas kimia
Penjepit
Batang pengaduk
Pipet tetes
Kertas lakmus
Neraca analitik
Larutan tempe
Larutan tahu
Larutan susu bubuk
Larutan susu cair
Larutan udang
Putih telur
Kuning telur
Larutan NaOH
NaOH padat
Larutan CuSO4
Larutan HgCl2
Alkohol
Aquades

V.           PROSEDUR PENELITIAN
A.  Uji asam amino
1.    Memasukkan 3 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dan memperhatikan ada atau tidaknya bau gosong dan bintik air di atas tabung.
2.    Memasukkan 4 tetes larutan protein ke dalam tabung reaksi dan menambahkan 1 keping NaOH kemudian memanaskan dan memperhatikan bau amonia atau perubahan warna kertas lakmus merah.
3.    Memasukkan 4 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi, kemudian menambahkan NaOH 10% sebanyak 2 mL
4.    Menambahakn 4 tetes HgCl2 1%, kemudian mencatat hasil pengamatan
B.  Uji biuret
1.    Menambahkan 1 mL NaOH 10% ke dalam 4 mL larutan protein masing – masing dan mengaduknya.
2.    Menambahkan 1 tetes CuSO4 0,1% dan mengocoknya baik – baik.
3.    Menambahkan tetes demi tetes jika timbul warna.
4.    Mencatat hasil pengamatan
C.  Pengendapan demi pelarut organik
1.    Memasukkan 2 mL larutan protein ke dalam tabung reaksi kemudian menambahkan 10 mL larutan alkohol 70% dan mengaduknya.
2.    Bila terbentuk endapan, mengambil sedikit dan memeriksa kelarutannya dalam air, mencatat hasil pengamatan.

VI.         HASIL PENGAMATAN
Perlakuan
Hasil pengamatan
a.     Uji asam amino
1.     3 tetes lar.sampel dimasukkan ke masing – masing tabung. Mengamati adanya bau gosong dan bintik air.


2.     4 tetes larutan sampel dimasukkan ke masing – masing tabung, kemudian memasukkan dan mengamati adanya bau amonia dan perubahan kertas lakmus.
3.     4 tetes larutan sampel dimasukkan ke dalam masing – masing tabung, kemudian ditambahkan NaOH 10% 2 mL, dipanaskan dan ditambah 4 tetes HgCl2 1%.









b.     Uji biuret
1.       Menambahkan 1 mL NaOH 10% ke dalam 2 mL larutan sampel dan mengaduk.
2.       Menambahkan setetes demi setetes CuSO4 0,1% hingga terjadi perubahan warna,
























c.     Pengendapan dengan pelarut organik
1.       2 mL larutan sampel kemudian menambahkan 10 mL larutan alkohol 70% dan mengaduknya.
2.       Bila ada endapan, endapan tersebut di uji kelarutannya dengan air.





sampel
Bau gosong
Bintik air
Bau amonia
Perubahan kertas lakmus
Larutan tempe
Larutan tahu
Larutan susu bubuk
Larutan susu cair
Larutan udang
Larutan putih telur ayam ras
Larutan kuning telur ayam ras
Larutan putih telur ayam kampung
Larutan kuning telur ayam kampung
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
-
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
-
ü   
ü   
-
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   

sampel
Sebelum dipanaskan
+ NaOH 10%
+ HgCl2 1%
Larutan tempe
Larutan tahu
Larutan susu bubuk
Larutan susu cair
Larutan udang
Larutan putih telur ayam ras
Larutan kuning telur ayam ras
Larutan putih telur ayam kampung
Larutan kuning telur ayam kampung
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
-
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
-
ü   
-
ü   
-
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   

Sampel
Tetes
keterangan
Larutan tempe





Larutan tahu

Larutan susu bubuk
Larutan susu cair


Larutan udang

Larutan putih telur ayam ras


Larutan kuning telur ayam ras




Larutan putih telur ayam kampung





Larutan kuning telur ayam kampung
1
2
3
4-6
7
8
1-7
8
1-5
1-2
3-7
8
1-7
8
1-6
7
8
1
2-3
4
5-6
7-8
1
2


3-4
5-8
1
2
3
4
5-8
Coklat keruh
Kecoklatan
Ungu
Ungu pekat
Perubahan ungu pekat ke biru
Biru
Coklat keunguan
ungu
ungu pekat
coklat
ungu pekat
biru
gumpalan warna biru
ungu pekat
ungu bening, berbusa
gumpalan  biru NaOH berbusa
ungu
coklat keruh
coklat
keunguan
mulai ungu
ungu pekat
bening
adanya lapisan diatas warna ungu, bawah bening terdapat gumpalan bening
makin ungu
ungu pekat
kuning kecoklatan
coklat
mulai keunguan
ungu
ungu pekat

sampel
endapan
keterangan
Larutan tempe
Larutan tahu

Larutan susu bubuk
Larutan susu cair
Larutan udang
Larutan putih telur ayam ras
Larutan kuning telur ayam ras
Larutan putih telur ayam kampung
Larutan kuning telur ayam kampung
ü   
ü   

-          
-          
-          
-          
-          
-           

-          
Berwarna keruh
Membentuk 2 lapisan, tahu dibawah alkohol diatas
Warna putih
Warna putih agak keruh

Mengental terdapat bintik – bintik putih
Warnanya kuning
Mengental

Warnanya kuning

VII.       PEMBAHASAN
1.  Uji asam amino
-      Larutan Tempe dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan, setelah beberapa saat dipanaskan tercium bau gosong dan terdapat bintik – bintik air di mulut tabung. Terciumnya bau gosong membuktikkan bahwa terdapat unsur C, karena apabila karbon dipanaskan maka akan hangus sehingga tercium bau gosong. Bintik air menunjukkan adanya unsur H dan O yang membentuk uap air saat larutan tempe dipanaskan. Unsur H dan O ada karena tempe dilarutkan dalam air yang memang terbentuk dari unsur H dan O.
-      Larutan Tahu dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan, setelah beberapa saat dipanaskan tercium bau gosong dan tidak terdapat bintik – bintik air di mulut tabung. Terciumnya bau gosong membuktikkan bahwa terdapat unsur C, karena apabila karbon dipanaskan maka akan hangus sehingga tercium bau gosong. Tidak adanya bintik air menunjukkan tidak adanya unsur H dan O yang membentuk uap air saat larutan tempe dipanaskan. Seharusnya unsur H dan O ada karena tahu dilarutkan dalam air yang memang terbentuk dari unsur H dan O.
-      Larutan susu bubuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan, setelah beberapa saat dipanaskan tercium bau gosong dan terdapat bintik – bintik air di mulut tabung. Terciumnya bau gosong membuktikkan bahwa terdapat unsur C, karena apabila karbon dipanaskan maka akan hangus sehingga tercium bau gosong. Bintik air menunjukkan adanya unsur H dan O yang membentuk uap air saat larutan tempe dipanaskan. Unsur H dan O ada karena susu bubuk dilarutkan dalam air yang memang terbentuk dari unsur H dan O.
-      Larutan susu cair dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan, setelah beberapa saat dipanaskan tercium bau gosong dan terdapat bintik – bintik air di mulut tabung. Terciumnya bau gosong membuktikkan bahwa terdapat unsur C, karena apabila karbon dipanaskan maka akan hangus sehingga tercium bau gosong. Bintik air menunjukkan adanya unsur H dan O yang membentuk uap air saat larutan tempe dipanaskan. Unsur H dan O ada karena susu cair dilarutkan dalam air yang memang terbentuk dari unsur H dan O.
-      Larutan udang dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan, setelah beberapa saat dipanaskan tercium bau gosong dan terdapat bintik – bintik air di mulut tabung. Terciumnya bau gosong membuktikkan bahwa terdapat unsur C, karena apabila karbon dipanaskan maka akan hangus sehingga tercium bau gosong. Bintik air menunjukkan adanya unsur H dan O yang membentuk uap air saat larutan tempe dipanaskan. Unsur H dan O ada karena udang dilarutkan dalam air yang memang terbentuk dari unsur H dan O.
-      Larutan putih telur ayam ras dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan, setelah beberapa saat dipanaskan tercium bau gosong dan terdapat bintik – bintik air di mulut tabung. Terciumnya bau gosong membuktikkan bahwa terdapat unsur C, karena apabila karbon dipanaskan maka akan hangus sehingga tercium bau gosong. Bintik air menunjukkan adanya unsur H dan O yang membentuk uap air saat larutan tempe dipanaskan. Unsur H dan O ada karena putih telur ayam ras dilarutkan dalam air yang memang terbentuk dari unsur H dan O.
-      Larutan kuning telur ayam ras dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan, setelah beberapa saat dipanaskan tercium bau gosong dan terdapat bintik – bintik air di mulut tabung. Terciumnya bau gosong membuktikkan bahwa terdapat unsur C, karena apabila karbon dipanaskan maka akan hangus sehingga tercium bau gosong. Bintik air menunjukkan adanya unsur H dan O yang membentuk uap air saat larutan tempe dipanaskan. Unsur H dan O ada karena tempe dilarutkan dalam air yang memang terbentuk dari unsur H dan O.
-      Larutan putih telur ayam kampung dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan, setelah beberapa saat dipanaskan tercium bau gosong dan tidak terdapat bintik – bintik air di mulut tabung. Terciumnya bau gosong membuktikkan bahwa terdapat unsur C, karena apabila karbon dipanaskan maka akan hangus sehingga tercium bau gosong. Tidak adanya bintik air menunjukkan adanya unsur H dan O yang membentuk uap air saat larutan tempe dipanaskan. Seharusnya unsur H dan O ada karena putih telur ayam kampung dilarutkan dalam air yang memang terbentuk dari unsur H dan O.
-      Larutan kuning telur ayam kampung dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan, setelah beberapa saat dipanaskan tercium bau gosong dan tidak terdapat binti – bintik air di mulut tabung. Terciumnya bau gosong membuktikkan bahwa terdapat unsur C, karena apabila karbon dipanaskan maka akan hangus sehingga tercium bau gosong. Tidak adanya bintik air menunjukkan adanya unsur H dan O yang membentuk uap air saat larutan tempe dipanaskan. Seharusnya unsur H dan O ada karena tempe dilarutkan dalam air yang memang terbentuk dari unsur H dan O.

2.  Uji Biuret
1.      Larutan tempe Pada tetes 1 warnanya coklat keruh, tetes 2 warnanya coklat, tetes 3 warnanya ungu, tetes 4-6 warnanya ungu pekat, tetes 7-8 warnanya biru.
2.      Larutan tahu pada tetes 1-7 warnanya coklat keunguan, dan tetes 8 menghasilkan warna ungu pekat.
3.      Larutan susu bubuk pada tetes 1-5 warnanya ungu pekat.
4.      Larutan susu cair tetes 1-2 warnanya coklat, tetes 3-7 warnanya ungu pekat dan tetes 8 warnanya biru
5.      Larutan udang tetes 1-7 warnanya gumpalan warna biru, tetes 8 warnanya ungu.
6.      Larutan putih telur ayam ras tetes 1-6 warnanya ungu berbusa, tetes 7 gumpalan biru NaOH berbusa dan tetes 8 warnanya ungu.
7.      Larutan kuning telur ayam ras, tetes 1 warnanya coklat keruh, tetes 2-3 warnanya coklat,tetes 4 warnanya keunguan, tetes 5-6 warnanya mulai ungu, tetes 7-8 warnanya ungu pekat.
8.      Larutan putih telur ayam kampung, tetes 1 warnanya bening, tetes 2 adanya lapisan diatas warna ungu, bawah bening terdapat gumpalan bening, tetes 3-4 warnanya makin ungu, tetes 5-8 warnanya ungu.
9.      Larutan kuning telur ayam kampung, tetes 1 warnanya kuning kecoklatan, tetes 2 warnanya coklat, tetes 3 warnanya mulai keunguan, tetes 4 warnanya ungu, dan tetes 5-8 warnanya ungu pekat.

Reaksi positif uji biuret ditandainya dengan terbentunya warna ungu karena terbentuknya senyawa kompleks Cu2+ dan N dari molekul ikatan peptida.  Senyawa dengan dipeptida memberikan warna biru, tripeptida ungu dan tetrapeptida serta peptida kompleks memberikan warna merah. Dari larutan sampel larutan tempe dan susu cair menghasilkan warna biru (dipeptida), sisanya senyawa tripeptida karena menghasilkan warna ungu.

3.  Pengendapan dengan Pelarut Organik
Memasukkan larutan sampel masing – masin 1 mL ke dalam tabung reaksi, kemudian menambahkan 5 mL larutan alkohol 70% dan mengaduknya.
Larutan tempe dan tahu terbentuk endapan, tetapi sampel lain tidak terdapat endapan. Berarti tempe dan tahu tidak larut dalam pelarut organik misalnya alkohol. Larutan tempe dan tahu ikatan peptida lebih panjang sehingga lebih sukar larut dalam pelarut yang memiliki ikatan nonpolar.




VIII.     KESIMPULAN
1.      Unsur yang menyusun protein yaitu C, O, H, dan N.
2.      Protein mempunyai sifat yang mirip dengan asam amino, protein merupakan suatu koloid yang bersifat amfoter.
3.      Larutan sampel yang diuji awalnya bersifat asam, tetapi setelah ditambah NaOH menjadi bersifat basa, ditandai dengan perubahan kertas lakmus merah menjadi biru.
IX.         SARAN
1.    Sampel yang dipraktikumkan seharusnya jangan terlalu banyak, cukup 4 saja, tetepi yang memang berbeda. Dari sampel yang ada, praktikan akan bosan. Karena hasilnya sama saja. Misalnya, sampel jangan diberitahu namanya, jadi praktikan menganilisis tanpa menyebutkan  namanya, cukup reaksi yang terjadi. Menurut saya akan lebih seru.
2.    Untuk praktikan agar tidak bercanda dalam praktikum.
X.           DAFTAR PUSTAKA
Ciptadi.2011.Penuntun Praktikum Biokimia. Palangka Raya : Universitas Palangka Raya
Fessenden. 1982. Kimia Organik  Jilid II. Jakarta : Erlangga
Poedjiadji, Anna. 1994.Dasar – Dasar Biokimia. Jakarta : UI