Minggu, 25 September 2011

laporan lengkap biokimia uji enzim bromelain


LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA

Topik :   UJI ENZIM BROMELAIN


UNPAR1.TIF









OLEH
MADE AGUSTINA DWI RAHAYU
ACC 108 038



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2011

I.            
1.      Untuk mengisolasi enzim bromelain dari buah nenas
 
JUDUL PERCOBAAN                    :  Uji Wnzim Bromelain
II.           TUJUAN PERCOBAAN                  :

III.         DASAR TEORI
Nanas yang dalam latinnya Ananas comosus merupakan salah satu tanaman daerah panas yang dapat tumbuh tinggi (± 1000 m diatas permukaan laut). Tetapi walaupun begitu tanaman nenas termasuk tahan terhadap kekeringan.
Pada bulir nenas terdapat zat atau senyawa seperti air, gula, asam, vitamin, asam amino dan berbagai jenis aroma. Senyawa khas yang terkandung dalam buah nenas adalah enzim Bromelain.
Enzim Bromelain dipergunakan dalam industry makanan, minuman, farmasi dan obat-obatan. Penelitian enzim Bromelain telah dilakukan oleh Peckolt (1870), Chittenden (1892) dan Caldwell (1905). Penelitian yang dilakukan oleh pakar tersebut meliputi cara-cara isolasi enzim Bromelain dari sari buah nanas.  Penenlitian untuk memproduksi enzim Bromelain untuk skala industry dilakukan oleh Balls dan kawan-kawan pada tahun 1942. Kemudian dilanjutkan oleh Heniche R.M dan Gortner W.A pada tahun 1957, yaitu mengisolasi enzim Bromelain dari sari nanas. Ota. S dan kawan-kawan pada tahun 1964 melakukan penelitian tentang berat molekul dan komposisi asam amino Bromelain. Mereka melaporkan bahwa berat molekul  dari enzim Bromelain adalah 33.000 dan melaporkan bahwa adanya perbedaan komposisi asam amino dai enzim Bromelain berasal dari batang nanas dengan enzim bromelain yang ada dari buah nanas.
Bromelain adalah suatu protease sulfihidril (-SH) yang sudah menjadi tidak aktif, disebabkan karena terbentuknya ikatan disulfide antara enzim-enzim. Secara relative hal ini dapat diatasi dengan penambahan senyawa pereduksi seperti sistein, markaptoetanol glukation dan vitamin C. Selain dengan cara amobilisasi enzim.
Aktivitas enzim Bromelain dipengaruhi oleh beberapa  inhibitornya seperti diisopropilfosfofluoridat (DIPF), yang dilaporkan oleh Murachi T dan Yasui M pada tahun 1965 dapat mengahambat aktivitas katalitik dari enzim Bromelain. Disamping itu Husain S dan Lowe G juga meneliti bagian aktif dari enzim Bromelain.
secara sederhana digambarkannya deretan asam amino pada pusat aktif dari enzim Bromelain sebagai berikut :
Cys – Gly – Ala – Cys* - Trp
Dalam hal ini Cys* merupakan bagian aktif dari Bromelain. Isolasi enzim Bromelain dari nanas biasanya menggunakan dua cara  yaitu :
1.    Isolasi Enzim Bromelain dengan Menggunakan Aseton
Langkah kerja isolasi enzim Bromelain dengan menggunakan aseton secara sederhana adalah sebagai berikut :
Ø  Menyiapkan dan membersihkan nanas (batang, buah) dan memotongnya menjadi bagian yang kecil.
Ø  Memblender bagian tersebut dengan tersebut dengan menambahkan es batu agar enzim tidak rusak.
Ø  Memisahkan filtrat dari ampas dengan penyaringan.
Ø  Mendinginkan filtrat selama 3 jam.
Ø  Larutan ditambahkan aseton dingin dengan kadar 30 %, 50 % dan 70 %.
Ø  Diendapkan dengan menggunakan setrifuge selama 15 atau 30 menit.
Ø  Memisahkan endapan yang terbentuk. Filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 40 % dan disetrifuge sehingga di dapat endapan kedua. Kemudian filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 60 % dan kemudian di sentrifuge.
Ø  Endapan emudian di uji kadar proteinnya. Penentuan kadar protein enzim dari endapan yang terbentuk dengan spektrofotometer dengan panjang gelombangan tertentu.
 
2.    Isolasi Enzim Bromelain dengan Menggunakan Ammonium Sulfat    
Isolasi dengan menggunakan ammonium sulfat  secara sederhana adalah sebagai berikut :
Ø  Menyiapkan dan membersihkan nanas.
Ø   Memotong nanas dan menambahkan buffer fosfat dengan pH 7 kemudian di blender.
Ø  Menyaring dan mengambil filtrat dan mendinginkannya selama 15 menit.
Ø  Menambahkan ammonium sulfat dengan kadar 20 % kemudian didinginkan selama 15 menit.
Ø  Larutan disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3500 rpm dan suhu 0.
Ø  Memisahkan endapan yang terbentuk. Filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 40 % dan disentrifuge sehingga di dapat endapan kedua. Kemudian filtrate ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 60 % dan kemudian di setrifuge.
Ø  Endapan kemudian di uji kadar proteinnya.

IV.         ALAT DAN BAHAN
Alat-alat
Bahan
Blender
Pisau
Serbet
Telanan
Plastik
Gelas ukur
Gelas kimia
Neraca analitik
Spatula/batang pengaduk
Nanas
Aseton dingin
Es batu
Aquades

Tidak ada komentar:

Posting Komentar